BBM Naik, Rakyat 'Puasa' Rutin

INILAH.COM, Jakarta - Kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM diperkirakan akan membuat masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dapat menjalankan puasa secara rutin.

Namun, puasa yang dilakukan masyarakat tersebut bukanlah dalam menjalankan ibadah keagamaannya, melainkan karena tidak mampu memenuhi konsumsi hidup sehari-hari.

"Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM ini membuat masyarakat miskin menjadi sering berpuasa, karena semakin susah mereka untuk membeli kebutuhan pokok setiap harinya, harga-harga juga semakin naik," kata Ketua DPC Purna Prakarya Muda Indonesia Kabupaten Tangerang, Agus Budi Aji saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Minggu (25/3/2012).

Agus menjelaskan, meskipun pada nantinya pemerintah juga akan memberikan kompensasi atas kebijakan tersebut dengan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) senilai Rp 150 ribu/bulan yang akan diberikan selama sembilan bulan itu tidak akan membuat masyarakat menjadi sejahtera. Ditambah banyaknya masyarakat yang tergolong mampu juga ikut terdata sebagai penerima.

"Pengalam tahun lalu itu masih banyak orang yang tergolong mampu juga ikut menerima BLT yang sekarang jadi BLSM, ditambah sekarang ini anggaran untuk masyarakat hanya Rp 150 ribu, nilai segitu tidak sesuai dengan belanja pokok masyarakat," terangnya.

Namun, jika pemerintah tetap akan membagikan dana BLSM tersebut kepada masyarakat, maka mau tidak mau menurutnya proses pengawasan dari pendistribusian anggaran dana tersebut juga harus dikawal secara ketat. Agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat menerima dana tersebut meskipun tidak membutuhi kebutuhan pokoknya.

Karena itu, pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan warga Kelurahan Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, agar para masyarakat miskin dikawasan itu dapat mengetahui proses pemberian BLSM dan ikut mengawasi pemberiannya, sehingga mereka yang dinilai sebagai masyarakat kurang mampu tersebut bisa mendapatkan haknya. [mar]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar